Bersantap Asyik Sembari Nugas di Kafe Deqiko
Posted in Kuliner, TongkronganKafe Deqiko/Shela |
Kebutuhan untuk
mengerjakan tugas secara nyaman membuat para mahasiswa lebih memilih di tempat
makan. Tren yang berkembang itu sepertinya ditangkap pemilik Kafe Buku Deqiko. Kafe
yang baru mengadakan soft opening, Rabu (8/10) itu terletak di Jalan Tusam
Timur Raya 24 Semarang. Mengusung konsep kafe buku yang disebut baru pertama
kali di Semarang, kafe tersebut telah menjadi rujukan bagi para pelajar dan
mahasiswa di Semarang.
Desain bangunan yang
mencolok dengan bentuk sarang lebah berwarna kuning menjadikan kafe ini mudah
terlihat dibandingkan bangunan lain di sekitar. Kenyamanan, ketenangan, dan
kemewahan dihadirkan melalui penataan perabotan di dalam kafe itu. Memasuki
kafe yang memiliki tiga lantai, kita akan disuguhi iringan musik. Para pelayan
langsung menyambut kedatangan kita, lalu menawarkan menu yang yang akan
menggetarkan lidah. Makanan dan minuman ringan hinga berat disajikan dengan
harga yang menyesuaikan kocek. Misalnya, squash, float, roti bakar, nasi bali,
spaghetti, nasi goreng, pisang goreng, dan aneka menu lainnya.
Lantai bawah Kafe |
Jangan khawatir
kehabisan tempat. Ruangan di lantai satu dapat menampung 36 orang dan terdapat
ruang tertutup untuk pertemuan dengan kapasitas 20 orang. Sementara di teras
dapat memuat 24 orang. Gemericik air dan ikan yang berkejaran di kolam dan
deretan kursi berpayung menjadi latar area belakang kafe yang dapat digunakan
16 orang. Kesegaran akan kita peroleh ketika berada di kafe ini.
Beralih ke lantai dua.
Buku-buku yang tertata di rak menjadi daya tarik yang memaksa kita tidak
berhenti menjelajah tiap sudut kafe tersebut. Bagi yang ingin membaca secara
santai dan lesehan, dapat memanfaatkan lantai berkarpet. Sedangkan yang ingin
bersandar, ruang baca juga dilengkapi meja dan kursi. Komik, majalah, dan novel
dijejerkan agar pembaca mudah menjangkau. Buku-buku di sana juga disewakan.
Pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk memeroleh kartu peminjaman buku. Tak
ketinggalan, di lantai tiga, pengunjung diminta memanjakan mata untuk menatap
langit kota Semarang.
Pelayanan
prima
Cahaya Mentari Sore,
mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi mengaku mendapatkan info tentang kafe
tersebut dari temannya. “Kata temanku, tempatnya lucu banget dan enak buat nugas. Yaudah, akhirnya ke sana. Nah,
ternyata memang lucu,” ujarnya.
Mahasiswi yang akrab
disapa Aya tersebut, memuji bagusnya keberadaan rak-rak buku di lantai. Selain itu, lantai satu yang dipakai untuk
tempat makan menyajikan kenyamanan bagi dia dan teman-temannya mengerjakan
tugas. Wifi dan AC yang terpasang membantu mereka bertugas. Tak hanya itu saja,
kebersihan dan kolam ikan di belakang memikat hatinya.
“Kalau ukuran tempat
makan sebagus ini, harga makanan dan minuman yang dipatok terhitung murah
sekali. Buat minuman, harga paling mahal aja
Rp 12 ribu. Minuman yang aneh-aneh dan enak, nggak cuman standar biasa gitu,”
katanya bersemangat.
Ketika diminta
menerangkan tentang kafe tersebut, Aya terlihat hapal di luar kepala karena
kafe itu melekat baginya yang kerap menggarap tugas di sana. Aya bahkan fasih
menjabarkan tentang rentang harga makanan dari Rp 6 ribu untuk makanan ringan
hingga Rp 16500 untuk makanan berat. “Ada steak juga sih, kalau gak salah
harganya antara Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu,” kata gadis yang memfavoritkan
menu spaghetti alfredo dan chicken cordon bleu.
Taman belakang Kafe |
Tania Alifianita, teman
Aya, juga memasukkan Kafe Deqiko sebagai
salah satu kafe yang wajib dikunjungi. “Kafe Deqiko itu dekat dari kampus,
tempatnya bagus, makanannya enak, pelayannya baik. Mereka gak akan marah, walaupun kamu dari siang sampai malam di sana
terus,” ujarnya. Seperti Aya, Tania kerap mengerjakan tugas bersama temannya di
kafe itu.
“Wah untuk urusan menu
yang disenangi, spaghetti alfredoo
wenakeee! Worth it lah! Nomor
duanya, sandwich. Ketiga, nasi bali,” ungkapnya. Di balik kepuasan yang
diterima, Tania menyayangkan, kafe tersebut hanya buka hingga pukul 22.00 WIB
dan tempat parkir yang sempit.
“Aku ke sana buat
ngerjain tugas sebenarnya. Awalnya, diajak teman nugas kelompok. Karena enak buat ngumpul, jadi keterusan,” kata
Rendy Ardianto, mahasiswa asal Pekalongan membeberkan. Senada dengan Tania dan
Aya, Rendy biasanya memesan spaghetti
alfredo dan es teh. “Enak dan porsinya lumayan kenyang,” ujarnya
menambahkan.
Melinda Ayu Santosa
sepakat dengan Tania, Aya, dan Rendy. Menurutnya, Kafe Deqiko enak dan nyaman
untuk nongkrong. Harga makanannya pun cocok dengan kantong mahasiswa.
Tertarik dan penasaran
dengan Kafe Deqiko? Segera kunjungi kafe yang siap menggoda kalian untuk datang
kembali. (Shela/Bincang Kampus)
Lampiran:
0 komentar: