Wisata Gratis di Taman Rusa Undip
Posted in Tongkrongan
Kini, mahasiswa
Universitas Diponegoro Semarang dan masyarakat setempat tidak usah repot-repot
datang ke kebun binatang apabila ingin menyaksikan rusa. Undip memiliki taman
rusa yang terletak di belakang
Laboratorium Terpadu dan dekat dengan Pojok Tanaman Langka. Tak sulit untuk
menjangkau taman rusa karena hanya berjarak beberapa meter dari gerbang masuk
Undip.
Rusa yang ditangkarkan
di taman rusa Undip adalah jenis rusa langka, rusa timor. Keberadaan taman
tersebut juga merupakan salah satu upaya untuk melindungi populasi rusa dan
sebagai sarana penelitian bagi sivitas akademisi di Indonesia. Taman rusa
tersebut berada di bawah pengelolaan Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip.
Rusa timor merupakan
salah satu rusa asli Indonesia selain rusa bawean, sambar, dan menjangan. Rusa Timor yang mempunyai nama latin Cervus timorensis diperkirakan
asli berasal dari Jawa dan Bali, kini ditetapkan menjadi fauna identitas provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Taman rusa merupakan
salah satu program penataan lingkungan kampus yang diakselerasi penyelenggaraan
Pimnas-27,” ujar Bambang Sulistyanto, pembantu dekan III Fakultas Peternakan
dan Pertania Undip yang juga ketua panitia Pimnas-27.
Rektor Undip, Prof.
Sudharto, menegaskan, taman rusa
tersebut
adalah pengukuh bahwa Undip adalah kampus yang ramah lingkungan. Sebelumnya,
Undip telah rutin mengadakan kegiatan penghijauan, bersepeda, dan senam. Undip
juga membangun waduk sebagai bagian dari pengelolaan lingkungan kampus.
Pengunjung yang sedang memberi makan dedaunan/Shela |
Wisata
gratis
Sejak adanya taman rusa
di bulan Agustus, masyarakat dan mahasiswa antusias dan menyambut baik. Setiap
sore dan pagi hari, masyarakat silih berganti datang untuk sekadar melepas
penat dengan cara berwisata gratis di Taman Rusa.
Eko, warga Tembalang,
mengaku kerap mengajak anaknya mengunjungi taman rusa. Rusa-rusa yang berlarian
dan lahap memakan sayuran yang ia bawa membuat sang anak kegirangan. “Datang ke
sini, karena saya menginginkan anak saya mencintai satwa Indonesia. Kebetulan
dekat dengan rumah. Tak perlu jauh-jauh, gratis pula,” ujarnya.
Eko juga tak lupa
membawa tikar yang akan digelar di bawah patung sapi, sebelah kandang rusa. Dia
dan keluarga memang senang menghabiskan libur akhir pekan dengan cara piknik
gratis di kawasan Undip Tembalang. “Tinggal bawa makanan, tikar, dan kamera.
Lalu, mengajak anak saya bercengkerama dengan rusa merupakan suatu hiburan yang
tak berbayar,” ujarnya menandaskan.
Serupa dengan Eko,
Titik juga mengapresiasi langkah Undip membuat penangkaran rusa di kampus.
Menurutnya, masyarakat sekitar juga terkena dampak positif. “Masyarakat
setempat semakin mengetahui tentang hewan langka yang satu itu. Tentunya,
masyarakat dapat menikmati sore secara gratis di taman ini,” katanya.
Febrianna Chadijah,
mahasiswa jurusan Administrasi Publik menyayangkan gersangnya taman rusa.
“Tamannya bagus, tapi kering. Di samping kandang rusa terdapat tempat sampah
yang mengganggu. Kan, suka ada yang bakar-bakar gitu, jadi mencemari udara buat
rusanya,” tuturnya mengeluhkan.
Menurut Rendy Ardian
Muhammad, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, taman rusa itu diibaratkan penangkaran
sempit yang dijadikan sarana pelampiasan ‘mau cari hiburan kemana lagi yang
deket Undip?’. Rendy sebenarnya setuju dengan taman rusa tersebut, asalkan
terdapat keseriusan dan komitmen untuk menjaga rusa agar tidak mati. Sependapat
dengan teman satu jurusannya, Rendy, Risti Mei Indriyani, menyesalkan kecilnya
taman tersebut. “Kasian rusanya, tamannya kotor dan panas,” katanya.
Salah satu rusa yang ada di Taman Rusa Undip/Shela |
Langkah Undip membuat
taman rusa patut diacung jempol, tetapi diperlukan sebuah kesungguhan agar
wisata gratis tersebut dapat dinikmati tanpa mengganggu kelangsungan hidup
rusa. Yang diperlukan dalam lokasi tersebut adalah berada di luar kawasan suaka
alam, terletak di tempat yang tenang, dan aman dari gangguan, mudah
dicapai/ditempuh baik pada musim hujan maupun musim kemarau, tersedia air yang
banyak sepanjang tahun untuk keperluan minum, pembersihan kandang, penyiraman
pakan, maupun untuk berkubang, topografi rata sampai bergelombang ringan, luas
lahan minimal 0,5 ha dan atau sesuai kebutuhan, terisolasi dari pengaruh
binatang/ternak lain, permukaan tanah bertekstur halus, bukan batu karang yang
tajam/kasar, tersedia pohon-pohon peneduh/shelter karena rusa memerlukan tempat
untuk berteduh dan berlindung dari panas atau hujan, dan mudah mendapatkan
hijauan yang dapat dijadikan sebagai pakan. (Shela/Bincang Kampus)
Lampiran :
Liputan yang bagus :). Ini blog-nya udah lama nggak update ya?
BalasHapusSekalian share tulisan saya: "Taman Rusa UNDIP, Hayy bin Yaqdzon, dan Filsafat Illuminasonis" https://rk-awan.blogspot.com/2017/11/taman-rusa-undip-hayy-bin-yaqdzon-illuminasionis.html