Tak Perlu Takut Mendaki Gunung
Posted in Tips
Bagi beberapa orang, mendaki gunung terlanjur dicap negatif
seperti nekat, kurang kerjaan, menyeramkan, dan lain sebagainya. Hal ini
terkait dengan medan pendakian gunung yang memang menanjak, terjal, dan penuh
rintangan. Kali ini, penulis ingin memberikan tips bagi Muda Kampus yang akan
melakukan pendakian pertamanya sebagai
pendaki pemula.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan Muda Kampus. Apa saja?
Yuk langsung simak tipsnya!
1.
Kesehatan fisik
Ini adalah yang paling penting
dari segala hal. Fisik kalian harus benar-benar dalam kondisi terbaik. Flu aja
udah ganggu banget loh pada saat pendakian, karena cuaca gunung pastinya
dingin. Itu akan memicu flu semakin parah dari mulai hidung mampet dan bisa
menyebabkan pusing. Itu akan mengganggu pada saat Muda Kampus melakukan
pendakian. Kesehatan fisik juga perlu di perhatikan, baik pendaki pemula atau
pendaki yang professional.
2.
Didampingi yang berpengalaman
Muda Kampus jelas gak mungkin
dong, naik gunung sendirian tanpa ada teman yang berpengalaman menemani? Yup!
Sebagai pendaki pemula, pastinya motivasi naik gunung tidak berasal dari diri
sendiri, tapi pasti buah dari ajakan teman atau senior yang sudah
berpengalaman. Karena di setiap jalur pendakian gunung pasti terdapat hal yang
tidak diketahui oleh kalian para pendaki pemula. Daripada terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan, daripada Muda Kampus pulang hanya tinggal nama, akan lebih
baik dalam satu regu pendakian ada satu atau dua orang yang sudah berpengalaman
mendaki gunung.
3.
Mental yang kuat
Kenapa mental yang kuat? Ini
dibutuhkan ketika pendaki pemula sudah mencapai di tengah-tengah pos pendakian
gunung tersebut. Di tengah-tengah kelelahan fisik, kalian bisa kemudian merasa ingin menyerah dan turun saja ke pos
pertama, lalu tidak menyelesaikan pendakian hingga puncak. Penulis sempat
mengalami hal seperti itu di awal pendakian. Ketika itu, penulis sudah mencapai
pos pendakian ketiga dari Gunung Lawu. Rasa lelah dan capek yang dirasakan
mulai melunturkan semangat penulis untuk mencapai puncak. Namun, dorongan dari
teman-teman yang membuat mental penulis kembali kuat dan mampu menyelesaikan
pendakian tersebut.
4.
Obat-obatan
Ini penting! Sedia payung
sebelum hujan, karena kita tidak pernah tahu apakah kita akan terserang sakit
apa di atas sana. Tidak hanya itu, obat-obatan yang kita bawa bisa berguna bagi
para pendaki lain yang membutuhkan.
5.
Pakaian hangat
Ini sudah pasti harus dibawa,
Muda Kampus nggak mau kan kena hipotermia. Paling parahnya lagi, bisa sampai
mati kedinginan. Muda Kampus yang belum terbiasa dengan hawa dingin, sebaiknya
mempersiapkan baju hangat dan jaket tebal. Jangan lupa juga bawa kaos kaki
untuk menutupi bagian bawah kaki kita. Terakhir, penutup kepala dan telinga.
Kesemuanya itu penting jika kalian tidak ingin kehilangan momen terbitnya
matahari karena kedinginan dan meringkuk dalam sleeping bag.
6.
Mie Instan Rebus dan teman-temannya
Kenapa? Berguna banget untuk
menghangatkan badan kita yang kedinginan dari dalam. Tapi inget, Muda kampus
jangan buru-buru memakan mie Instan yang baru matang. Karena efeknya terasa
ketika Muda kampus sudah turun gunung. Hihihi.
7.
Terakhir, perlengkapan secukupnya
Pendakian gunung itu nggak
terpaku dengan alat alat gunung yang seabrek banyaknya. Yang penting kalian
bawa adalah sleeping bag dan pakaian
kalian sendiri. Naik gunung tuh enak pakai sandal gunung atau sepatu gunung
sih? Jawabannya kembali ke pribadi masing-masing, semua bergantung kenyamanan.
Lagian, naik gunung itu nggak perlu pakai sepatu gunung kok, Muda Kampus cukup
pakai sepatu olahraga (non running).
Buatlah kaki kalian nyaman, sehingga pendakian gunung tidak menyisakan luka di
kaki para Muda Kampus. FYI aja sih,
prosedur pendakian gunung sih menganjurkan pendaki menggunakan sepatu outdoor,
tujuannya selain membuat kaki kita selamat dari goresan batu gunung, juga untuk
menahan kita dari licinnya medan pendakian agar kita tidak terpeleset.
Segitu aja tips dari penulis,
semoga bermanfaat. Mendaki gunung bukan hal yang sepele, segala sesuatunya
harus diperhatikan bagi kebaikan kita. Bertegur sapalah dengan sesama pendaki.
Hal itu akan menolong kita, bukan sekarang tapi nanti.
Tunduk saat naik, tegak kala
menurun. Salam Lestari! (Afiati/Bincang Kampus)
Lampiran:
0 komentar: