Akhir Bulan Saatnya Berhemat
Posted in TipsAkhir Bulan Saatnya Berhemat/Shela |
Merantau merupakan
pilihan bagi para mahasiswa yang berkuliah di luar kota. Jarak yang membentang
menjadi alasan untuk indekos dan hidup jauh dari orang tua. Hal tersebut
tentunya berdampak pada keuangan para mahasiswa. Para mahasiswa yang semula
bisa tenang dan menggantungkan hidup kepada orang tua harus mulai mandiri dan
belajar mengatur segala keperluan yang dibutuhkan. Dalam urusan berhemat,
mahasiswa harus bisa melakukan itu, apalagi jika akhir bulan telah tiba.
Putri Dewi
Ariyanti, mahasiswa jurusan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Semarang
mengaku kerap kelabakan ketika hari sudah menginjak tanggal tua. Uang yang
diberikan orang tuanya seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Untuk itulah, dia memutar otak agar tetap bisa bertahan hidup di
akhir bulan. Putri memilih untuk mengolah bahan makanan yang ia bawa dari
rumah. Perbekalan tersebut dia manfaatkan untuk menjaga kelangsungan hidup di
tengah kondisi keuangan yang mulai menipis. Menu nasi dan telur goreng adalah
andalannya. Dia pun mengurangi makan di luar kos dan lebih suka memasak
sendiri. “Biasanya, aku memutuskan untuk membeli telur di warung. Lalu, aku
memasak beras yang aku bawa dari rumah. Kalau terdesak, ya mengeluarkan mie
sebagai makanan pokok” ujarnya sembari terkekeh.
Tak hanya Putri,
Inggit Pamularsih, mahasiswi Politeknik Semarang, pernah mengalami hal serupa
yakni harus berjuang menghemat pengeluaran di akhir bulan. Membeli lauk murah
seperti sayur dan tempe merupakan cara Inggit untuk tetap hemat tapi sehat di
akhir bulan. “Kalau untuk akhir bulan, aku sering membeli lauk yang terjangkau
dan menanak nasi sendiri,” katanya. Inggit yang sering menghabiskan waktu
dengan makan di restoran dengan sang pacar tersebut terpaksa harus menundanya
ketika akhir bulan menyapa. Sang pacar yang juga teman sekampusnya memahami
kondisi tersebut. Disebabkan keduanya sama-sama mahasiswa yang masih ditanggung
orang tua.
Berbeda dengan
Putri dan Inggit, Elisya Khairunnisa, mahasiswa Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang menempuh jalan yang berbeda untuk mengatasi kehabisan uang
di akhir bulan. Gadis yang berasal dari Kendal tersebut memutuskan untuk pulang
ke rumahnya ketika uang di dompet mulai mengering. Menurutnya, ketika berada di
rumah, penghematan dia lakukan akan lebih maksimal. “Kalau di rumah, aku tidak
perlu mengeluarkan uang untuk makan. Tinggal buka tudung saji, lalu ambil
makanan yang disajikan,” katanya. Dengan begitu, banyak uang yang bisa dia
kumpulkan. Dia pun tidak perlu pusing-pusing menyisihkan uang untuk makan.
Ditambahkan, penghematannya pun bisa berhasil dan bermanfaat.
Lampiran :
Lampiran :
0 komentar: