Desember 29, 2014

0

Bersantap Asyik Sembari Nugas di Kafe Deqiko

Posted in ,
Kafe Deqiko/Shela
Kebutuhan untuk mengerjakan tugas secara nyaman membuat para mahasiswa lebih memilih di tempat makan. Tren yang berkembang itu sepertinya ditangkap pemilik Kafe Buku Deqiko. Kafe yang baru mengadakan soft opening, Rabu (8/10) itu terletak di Jalan Tusam Timur Raya 24 Semarang. Mengusung konsep kafe buku yang disebut baru pertama kali di Semarang, kafe tersebut telah menjadi rujukan bagi para pelajar dan mahasiswa di Semarang.


Desain bangunan yang mencolok dengan bentuk sarang lebah berwarna kuning menjadikan kafe ini mudah terlihat dibandingkan bangunan lain di sekitar. Kenyamanan, ketenangan, dan kemewahan dihadirkan melalui penataan perabotan di dalam kafe itu. Memasuki kafe yang memiliki tiga lantai, kita akan disuguhi iringan musik. Para pelayan langsung menyambut kedatangan kita, lalu menawarkan menu yang yang akan menggetarkan lidah. Makanan dan minuman ringan hinga berat disajikan dengan harga yang menyesuaikan kocek. Misalnya, squash, float, roti bakar, nasi bali, spaghetti, nasi goreng, pisang goreng, dan aneka menu lainnya.

Lantai bawah Kafe
Jangan khawatir kehabisan tempat. Ruangan di lantai satu dapat menampung 36 orang dan terdapat ruang tertutup untuk pertemuan dengan kapasitas 20 orang. Sementara di teras dapat memuat 24 orang. Gemericik air dan ikan yang berkejaran di kolam dan deretan kursi berpayung menjadi latar area belakang kafe yang dapat digunakan 16 orang. Kesegaran akan kita peroleh ketika berada di kafe ini.

Beralih ke lantai dua. Buku-buku yang tertata di rak menjadi daya tarik yang memaksa kita tidak berhenti menjelajah tiap sudut kafe tersebut. Bagi yang ingin membaca secara santai dan lesehan, dapat memanfaatkan lantai berkarpet. Sedangkan yang ingin bersandar, ruang baca juga dilengkapi meja dan kursi. Komik, majalah, dan novel dijejerkan agar pembaca mudah menjangkau. Buku-buku di sana juga disewakan. Pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk memeroleh kartu peminjaman buku. Tak ketinggalan, di lantai tiga, pengunjung diminta memanjakan mata untuk menatap langit kota Semarang.

Pelayanan prima
Cahaya Mentari Sore, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi mengaku mendapatkan info tentang kafe tersebut dari temannya. “Kata temanku, tempatnya lucu banget dan enak buat nugas. Yaudah, akhirnya ke sana. Nah, ternyata memang lucu,” ujarnya.

Mahasiswi yang akrab disapa Aya tersebut, memuji bagusnya keberadaan rak-rak buku di lantai.  Selain itu, lantai satu yang dipakai untuk tempat makan menyajikan kenyamanan bagi dia dan teman-temannya mengerjakan tugas. Wifi dan AC yang terpasang membantu mereka bertugas. Tak hanya itu saja, kebersihan dan kolam ikan di belakang memikat hatinya.
“Kalau ukuran tempat makan sebagus ini, harga makanan dan minuman yang dipatok terhitung murah sekali. Buat minuman, harga paling mahal aja Rp 12 ribu. Minuman yang aneh-aneh dan enak, nggak cuman standar biasa gitu,” katanya bersemangat.

Ketika diminta menerangkan tentang kafe tersebut, Aya terlihat hapal di luar kepala karena kafe itu melekat baginya yang kerap menggarap tugas di sana. Aya bahkan fasih menjabarkan tentang rentang harga makanan dari Rp 6 ribu untuk makanan ringan hingga Rp 16500 untuk makanan berat. “Ada steak juga sih, kalau gak salah harganya antara Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu,” kata gadis yang memfavoritkan menu spaghetti alfredo dan chicken cordon bleu.

Taman belakang Kafe
Tania Alifianita, teman Aya,  juga memasukkan Kafe Deqiko sebagai salah satu kafe yang wajib dikunjungi. “Kafe Deqiko itu dekat dari kampus, tempatnya bagus, makanannya enak, pelayannya baik. Mereka gak akan marah, walaupun kamu dari siang sampai malam di sana terus,” ujarnya. Seperti Aya, Tania kerap mengerjakan tugas bersama temannya di kafe itu.

“Wah untuk urusan menu yang disenangi, spaghetti alfredoo wenakeee! Worth it lah! Nomor duanya, sandwich. Ketiga, nasi bali,” ungkapnya. Di balik kepuasan yang diterima, Tania menyayangkan, kafe tersebut hanya buka hingga pukul 22.00 WIB dan tempat parkir yang sempit.

“Aku ke sana buat ngerjain tugas sebenarnya. Awalnya, diajak teman nugas kelompok. Karena enak buat ngumpul, jadi keterusan,” kata Rendy Ardianto, mahasiswa asal Pekalongan membeberkan. Senada dengan Tania dan Aya, Rendy biasanya memesan spaghetti alfredo dan es teh. “Enak dan porsinya lumayan kenyang,” ujarnya menambahkan.

Melinda Ayu Santosa sepakat dengan Tania, Aya, dan Rendy. Menurutnya, Kafe Deqiko enak dan nyaman untuk nongkrong. Harga makanannya pun cocok dengan kantong mahasiswa.


Tertarik dan penasaran dengan Kafe Deqiko? Segera kunjungi kafe yang siap menggoda kalian untuk datang kembali. (Shela/Bincang Kampus)

Lampiran:

0 komentar: